89
0

Gunung Muria Tidur Panjang – kah?

89
0

Memperingati hari Lingkungan Hidup Se-Dunia yang jatuh pada 5 Juni, MRC (Muria
Rseacrh Center) Indonesia bekerjasama dengan PSB (Pusat Studi Bencana) Lembaga Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Muria Kudus mengadakan webinar
(seminar on-line) bertema “Gempa dan Bencana di Kawasan Pegunungan Muria: Gunung Muria
‘Bangun’ dari Tidur Panjang? Sabtu (20/6-2020).
Kegiatan webinar yang diikuti sekitar 150 an peserta dari berbagai profesi terkait seperti
BPBD Kudus, BPBD Jepara, BPBD Pati, LH Kudus, guru geografi serta kalangan pemerhati
lingkungan di Kudus, Jepara dan Pati menghadirkan secara jarak jauh, Rahmat Triyono, ST,
Dipl, Seis, M.Sc Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, yang berbicara tentang proses
terjadinya gempa dan keberadaan patahan yang ada di Kawasan Pegunungan Muria kemudian
ahli geologi, Dr. Ir . Eko Teguh Paripurno, MT Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana
UPN,Yogyakarta yang membahas geologi kebencanaan kompleks Gunung Muria serta Dr.
Mochamad .Widjanarko, M.Si, Ketua Pusat Studi Bencana LPPM Universitas Muria Kudus dan
juga Direktur MRC (Muria Research Center) Indonesia yang memaparkan data bencana di
Kawasan Pegunungan Muria (Kudus, Pati dan Jepara).
Webinar dimulai dengan paparan Rahmat Triyono tentang sumber gempa bumi baik itu
dari patahan (sesar) dan informasi patahan (sesar) aktif di pulau Jawa serta data gempa bumi
yang dirasakan di pegunungan Muria termasuk sesar Muria yang merupakan sesar yang
memanjang dari arah barat daya ke timur laut yang terletak pada daerah Muria serta memberikan
simpulan bahwa gempa bumi yang dirasakan di sekitar Muria belum bisa memicu ‘bangunnya’
gunung Muria dari tidur panjang karena gempa bumi yang terdeteksi BMKG hanya kecil di
bawah 5 MMI (Modified Mercalli Intensity).
Webinar ini semakin menarik dengan informasi Eko Teguh terkait peta-peta lama gunung
Muria dan jenis bebatuan serta hasil penelitiannya tentang struktur patahan di Muria dan
mensimpulkan bahwa belum ada gejala vulkanisma baru pada kompleks gunung Muria,
rangkaian gempa pada patahan-patahan di sekitar kompleks gunung Muria belum memicu
aktivitas vulkanisme artinya G.Muria masih tidur panjang.
Webinar diakhiri oleh paparan Mochamad Widjanarko, yang menginformasikan adanya
bencana tanah longsor, banjir bandang yang melanda di beberapa desa pinggir hutan Muria,
kebakaran dan kekeringan yang terjadi di Pegunungan Muria serta ajakan untuk mengenalkan
pendidikan bencana sejak usia dini dan menginformasikan pentingnya kita melakukan mitigasi
bencana dalam merespon bencana yang ada di pegunungan Muria

 

(*M.Widjanarko / Peneliti di
Muria Research Center Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *