MRC (Muria Research Center) Indonesia adalah lembaga non pemerintah dengan Akta Notaris Tuti Kustanti, SH. No. 54 Tahun 2009 yang bervisi menjadi lembaga penelitian yang dapat mendorong dan menggerakkan masyarakat secara mandiri, kritis, peka dan peduli pada masalah lingkungan dan sosial. Bermisi menumbuhkan, mendorong dan membangun kepedulian masyarakat terhadap masalah lingkungan dan sosial serta mendorong masyarakat mempertahankan dan menjaga kearifan lokal sebagai kekuatan moral dan sosial.
Tahun 2010 pernah melakukan riset pemetaan sosial dan ekonomi serta kebijakan pengelolaan kawasan Muria di tiga kabupaten yaitu Kudus, Pati dan Jepara. MRC Indonesia melakukan Program Pendidikan Lingkungan Untuk SD, SMP dan SMA di Kabupaten Kudus dalam bentuk outbound lingkungan dan Kemah Konservasi.
Pendidikan Lingkungan di bulan Feb – Mei 2011 dan Maret – Mei 2012 merupakan program pemberdayaan masyarakat (community empowerment) yang mengupayakan pencegahan kerusakan alam sejak usia remaja. Kegiatan Pendidikan Lingkungan kami lakukan pada anak, remaja di Kabupaten Kudus, dengan menitik beratkan pada isu bencana.
Kemah Konservasi adalah program pembangunan kapasitas (capacity building) bagi masyarakat. Program di bulan Mei 2011 dan Oktober 2012 diikuti oleh remaja dan pemuda. Acara tersebut berlangsung di lereng Pegunungan Muria dengan memperkenalkan beberapa aspek lingkungan dengan membangun kapasitas pada peserta guna mencintainya.
Jelajah Muria sebuah penelitian di Pegunungan Muria di bulan Juni – Agustus 2011. Dalam Jelajah Muria kami mencoba mendokumentasia beberapa hal tentang Muria, antara lain keanekaragaman hayati, budaya dan potensi
daerah yang ada di kawasan Muria. Jelajah Muria mengambil sampel 5 desa dan 11 gunung di Pegunungan Muria. Hasil Jelajah Muria telah dibukukan pada bulan April 2013.
Sejak Mei 2012 menerbitkan Buletin Kabar Moeria, terbit 3 bulanan.Media alternatif informasi lingkungan di Kawasan Muria dan sebagai media pertanggungjawaban aktivitas MRC Indonesia kepada publik. Bagi yang berminat untuk mengirimkan tulisan, bisa berkirim ke mrckudus@yahoo.com Festival lingkungan yang kami lakukan pada tanggal 26 – 28 April 2013 merupakan kegiatan kampanye upaya mengenalkan pentingnya penggunaan air secara bijak dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam memelihara dan menggunakan air dengan arif.
MRC Indonesia di bulan Januari – Februari 2014 merespon bencana di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus dan Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara.Di bulan April 2014 selain melakukan aksi di Hari Bumi, 22 April juga menyiapkan model sekolah peduli bencana, mengimplementasikan pengurangan risiko bencana: pendidikan bencana di SD 5 Desa Rahtawu, Kabupaten Kudus yang dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2014 dengan diterbitkan buku saku Pengurangan Risiko Bencana: Pendidikan Bencana di Kawasan Pegunungan Muria.
Mulai Tahun 2015 bekerjasama dengan Radio Suara Kudus 88 FM untuk siaran dengan tema lingkungan di Hari bumi, 22 April dan di Hari Lingkungan, 5 Juni.
Sebagai bagian dari pertanggungjawaban, hasil penelitian kami sebar untuk masyarakat, salah satunya dalam diskusi hasil riset mengenai Air di Desa Colo bekerjasama dengan MIH (Magister Ilmu Hukum) Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus pada tanggal 30 Maret 2015, proses diskusi dilanjutkan dalam Rencana Tindak Lanjut pada 6 Juni 2015 dan rembug desa di Colo, Kabupaten Kudus 2 Juni 2016 .
Pada Bulan Mei – Agustus 2015 bekerjasama dengan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Imdonesia) untuk penelitian dengan tema Adaptasi dan Resistensi Masyarakat Adat : Studi Tentang Komunitas Sedulur Sikep dalam Proses Modernisasi dan Industrialisasi di Kudus, Pati dan Blora. Kemudian bekerjasama dengan PMPH (Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan) mengadakan Kemah Konservasi pada tanggal 24-25 Oktober 2015 di Kebun Kopi, Colo.
Pada Tanggal 12 Desember 2015 Mendampingi Karang Taruna Desa Tempur, Jepara mengadakan rembug desa ”Pelestarian Satwa di Muria Berbasis Masyarakat” dan Pelatihan Daur Ulang Sampah untuk Ibu-ibu PKK Desa Tempur, 22 Januari 2016 dan berlanjut pada Rembug Desa Pengelolaan Sampah, 31 Oktober 2016.
Bekerjasama dengan BEM Fakultas Pertanian UMK untuk mengadakan Diskusi dan Pameran Foto di Hari Air, 22 Maret 2016. MRC Indonesia Ikut aktif mengajukan usulan penerima Kalpataru tingkat Nasional tahun 2016.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan akan bencana, MRC Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Wali Songo, Desa Tempur mengadakan Pelatihan Pendidikan Becana pada Guru MI dan MTs di Desa Tempur, 8 Juni 2016 dan berlanjut pada pembuatan buku modul pendidikan bencana untuk siswa MI yang telah diterbitkan pada bulan November 2016 dengan judul Pendidikan Bencana dari Desa Kawah Purba Gunung Muria. Untuk siswa MTs diterbitkan buku modul berjudul Menjaga Desa kami dengan Pendidikan Bencana, Februari 2017. MRC Indonesia rutin siaran radio di Hari Bumi, 22 April dan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia, 5 Juni 2017. Pada Bulan Mei 2017 mengadakan penelitian “Peran perempuan dalam Lingkungan Hidup di Karimunjawa serta melakukan monitoring pengelolaan sampah di Desa Tempur, Kabupaten Jepara.
Pada hari Bumi 22 April 2018 mulai mengkampanyekan ”Selamatkan Sungai Kotaku dan Hutan Kita dari Sampah” dan melakukan penelitian ”Studi Pendapatan Ekonomi Keluarga pada Masyarakat di Desa Colo” pada bulan Agustus – September 2018 serta Aksi Penghijauan di Gunung Paluombo bersama PMPH (Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan) Muria, 9-11 Oktober 2018 kemudian bekerjasama dengan MIH (Magister Ilmu Hukum) Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus menginisiasi diskusi kelompok terarah terkait dengan perhutanan sosial di Desa Colo, 12 Desember 2018. Pada bulan Maret-April 2019 melakukan pendidikan bencana di SMP N 3 Satu Atap, Rahtawu, Kabupaten Kudus dan MTs Matha’liul Huda, Desa Tempur, Kabupaten Jepara.
Pada Hari Bumi 22 April 2019 memperingati Hari Bumi dengan kampanye di Alun-Alun Simpang Tujuh, Kudus dan Siaran Radio di Radio Suara Kudus 88 FM. Bulan April – Agustus 2019 melakukan penelitian ”Perilaku Ekologis Remaja yang tinggal di Kawasan Muria” . Kemudian, pada 12-13 Oktober 2019 mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Lingkungan ke SMA Se- Kabupaten Kudus di Colo dan pada bulan November 2019 – Februari 2020 melakukan penelitian ”Bencana di 3 Desa Pinggir Hutan Muria”
Pada bulan Maret-Juli 2020 mengadakan penelitian ”Kopi Muria Sebagai Komoditas Lokal: Bertahan sampai Kapan?” . Pada bulan Maret – Mei 2021 sedang melakukan penelitian ”Perilaku Ekologis Pendaki Gunungan di Pegunungan Muria dan mulai bulan April – Agustus 2021 sedang melakukan program Jelajah Muria#2: Kajian Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keanekaragaman Hayati di Pegunungan Muria.